Foto: Ketua Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian (baju kotak-kotak)
TENGGARONG-Memasuki kuartal ketiga tahun 2024, masyarakat Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara dihadapkan pada mewabahnya demam berdarah dengue atau DBD hingga 106 kasus dan 1 orang meninggal dunia hingga per 1 Agustus pekan ini. Perubahan iklim hingga deforestasi menjadi pemicu wabah yang terus bersiklus ini.
Pemerintah Kec Muara Muntai melalui Puskesmas Muara Muntai lakukan Rapat Koordinasi yang dihadiri langsung Camat Muara Muntai Mulyadi, Sopan Sopian Ketua Komisi II DPRD Kukar, Jajaran Forkopimcam, Kepala Puskesmas Muara Muntai dr Eria Nida, Kepala Desa Se-Kecamatan Muara Muntai.
Sopan Sopian mengatakan rapat koordinasi kali ini terkait DBD di Puskesmas, ini bukan masalah rapat biasa, Pemerintah dan kita semua harus segera mencarikan solusi dan mewaspadai untuk mengatasi pandemi yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
“Peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat musim hujan. Data yang disampaikan kepala puskesmas dari bulan Januari sampai dengan bulan Agustus masyarakat yg tercatat terpapar sakit DBD kurang lebih ada 106 orang dan satu orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Salah satu penyebabnya lingkungan tidak bersih akibat kelalaian masyarakat dengan membuang sampah sembarangan seperti membuang ban bekas, gelas es yg berisi air dan menimbulkan berkembang biak jentik-jentik nyamuk.
“Upaya pencegahan, mulai besok 2 Agustus 2024 melalui Pemerintah Kecamatan, Kepala Desa dan Stakeholder yang ada bekerja sama dengan masyarakat di setiap RT melakukan bergotong royong.Guna menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan cara menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate,” ucap Sopan Sopian. (adv)
