Berita Terbaru

Survei Terbaru Charta Politika, Pasangan Edi-Rendi Kokoh di Posisi Pertama Jelang Pilkada Kukar Mahfud MD: Putusan MK Lebih Tinggi dari Peraturan KPU, Otomatis Gugurkan Putusan MA TIM KUASA HUKUM EDI -RENDI Tanggapi masalah Video Narasi Putusan MK

TENGGARONG-Jembatan kembar yang terhubung di sisi Sungai Belayan (anak Sungai Mahakam) saat ini menjadi akses vital masyarakat Kalimantan Timur. Jembatan yang bangun di Desa Muara Ritan, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara ini belum lama ini (Juli 2023) diresmikan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor.

Jembatan hibah dari perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resource yang dibangun dengan nilai Rp177 miliar, untuk mempercepat akses masyarakat baik dari sisi ekonomi, sosial, dan lainnya.

“Jembatan yang saya resmikan hari ini merupakan jembatan kembar yang panjangnya kedua setelah Jembatan Mahakam di Kota Samarinda,” kata Isran saat meresmikan Jembatan Belayan.

Sebelum jembatan ini dibangun, warga dari Tabang ke Kota Bangun, bahkan ke Muara Pahu atau sebaliknya harus melewati sungai atau untuk kendaraan darat harus naik kapal feri dulu, namun kini biaya ongkos angkut dapat dipangkas karena tinggal melintasi jembatan tersebut.

Kondisi ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena komoditas hasil pertanian warga dapat dijual ke luar kecamatan maupun ke luar daerah dengan biaya angkutan lebih murah. Sebaliknya, barang dari luar yang dibutuhkan warga setempat juga harganya bisa turun karena ongkos angkutnya dapat ditekan.

“Atas adanya Jembatan Belayan ini, pertama kali saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat di sekitar tambang, karena tanpa adanya aspirasi masyarakat, maka jembatan ini tidak mungkin dibangun,” kata Isran.

Terima kasih kedua ia sampaikan kepada manajemen PT Bayan Resource yang mengeluarkan anggaran senilai Rp 177 miliar untuk pembangunan jembatan.

Terima kasih ketiga disampaikan kepada PT Fajar Sakti Prima (member of the Bayan Group), kontraktor yang telah membangun Jembatan Belayan, bahkan bukan hanya satu jembatan ini, tapi total ada tujuh jembatan publik yang dibangun sejak 2021 hingga sekarang.

“Keberadaan jembatan ini sangat strategis karena bukan hanya untuk menghubungkan antar-kecamatan atau untuk warga sekitar, tapi juga untuk menghubungkan tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Timur melalui Kecamatan Senyiur,” kata Isran. (bis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *