Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)

PERSPEKTIF.INFO (TENGGARONG) – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kukar  Syarifuddin, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah SD 008 Muara Badak, pada (29/9) lalu. “Sidak ini sehubungan dengan adanya surat masuk ke Komisi IV terkait masalah sarana dan parasarana SD Negeri 008, Desa Salo Pelai,” ucap politisi PAN ini.

Tim komisi IV lainnya yang meninjau SD di pesisir Kukar ini yakni Anggota Komisi IV Hamdiah Z, Anggota Komisi I Pujiono, sementara Dinas Pendidikan Pemkab Kukar, diwakili Kristin.

Rombongan anggota dewan diterima langsung kepala sekolah SDN 008 Siti Zubaedah, dan beberapa guru di ruang TU. Adapun yang menjadi keluhan pihak sekolah terkait bangunan gedung sekolah dasar inpres berstruktur kayu, selama ini belum ada mendapatkan rehap berat. “Kondisi lantai, dinding, maupun atap dan flapon sudah banyak yang bolong dan bocor, jika turun hujan proses belajar dan mengajar jadi terganggu,” ucap politisi PAN ini mendengar keluhan dari Zubaedah.

Lanjut Syarifuddin yang lebih parah bangunan rumah guru dan kepala sekolah disampingya hampir sama bolong dan bocor. “Kami berharap bangunan yang ada diganti bangunan yang berkontruksi beton,” ujarnya.

Selain itu juga sekolah ini masih kekurangan buku pelajaran, dan belum adanya jaringan internet. “Sedangkan saat ini dituntut ujian berbasis internet. Mohon Dinas Pendidikan mencarikan solusinya,” ungkapnya.

Syarifuddin melihat langsung bagaimana kondisi fisik sekolah SDN 008 Salo Pelai ini, bangunannya berbahan kayu dan sudah banyak rusak di sana-sini. Dari lantai dinding, plafon serta atap sudah banyak berlubang. “Dengan kesulitan dihadapi SDN 008 Salo Pelai, kami segera melangkah dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena masalah pendidikan ini termasuk prioritas, harus diselesaikan,” tuturnya.

Khusus perbaikan fisik paling prioritas adalah sebanyak 3 ruang kegiatan belajar (RKB). Karena kondisinya memang rusak parah. Memang ketiga kelas itu usianya sudah uzur. Karena pembangunannya dilakukan pada 1980. Sehingga kondisinya sudah rusak dimakan usia, sama juga dengan bangunan rumah dinas guru dan kepala sekolah. “Makanya kami mohon bisa dibuatkan bangunan baru. Silahkan dicek, rumah dinas kami sudah tidak layak huni,” jelasnya. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *