Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub/PERSPEKTIF.INFO

PERSPEKTIF.INFO-(Samarinda) – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub, mengusulkan pembentukan klinik konseling yang akan diintegrasikan langsung di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diadikbud) Kaltim. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial bagi para siswa.

“Dalam pandangan saya, dinas pendidikan seharusnya memiliki klinik konseling untuk para pelajar,” ujar Rusman.

Rusman menjelaskan bahwa keberadaan klinik konseling akan memberikan kemudahan akses bagi pelajar dalam mendapatkan bantuan terkait masalah-masalah psikologis dan sosial yang kompleks.

“Issues yang dihadapi para siswa itu kompleks, bisa berasal dari banyak faktor, termasuk keluarga, lingkungan, dan faktor lainnya,” jelasnya.

Baginya, kesejahteraan mental para pelajar memiliki peran krusial dalam proses pendidikan dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, penanganan masalah-masalah yang dihadapi siswa membutuhkan waktu dan tempat yang sesuai.

“Terkadang masalah yang dihadapi tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, mungkin butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.

Rusman menegaskan bahwa klinik konseling tidak hanya diisi oleh guru BK saja. Menurutnya, kehadiran seorang psikolog yang lebih ahli dalam menangani aspek psikologi para pelajar menjadi penting.

“Klinik konseling tidak hanya diisi oleh guru BK, bisa saja bekerja sama dengan psikolog yang memiliki pemahaman lebih dalam menangani kondisi psikologis para pelajar. Namun, tentu saja ini akan membutuhkan biaya tambahan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya ruang konseling yang memadai di setiap sekolah. Rusman khawatir jika ruangan yang tersedia untuk konseling terlalu kecil dan dapat meningkatkan stres siswa.

“Setiap sekolah harus memiliki ruang konseling yang layak. Jika ruangannya terlalu kecil, ini bisa menjadi beban tambahan bagi siswa yang sudah mengalami masalah,” ungkapnya.(RL/ADV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *