PERSPEKTIF.INFO,(Samarinda)- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati, menekankan pentingnya perhatian ekstra dari pemerintah daerah dan masyarakat terhadap perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam pandangan politikus Demokrat daerah pemilihan (dapil) Kota Samarinda itu, anak-anak ini mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa isolasi atau diskriminasi.
“Atas dasar itu, pemerintah harus benar-benar menyediakan fasilitas mumpuni agar mereka merasa nyaman dan termotivasi untuk mau belajar,” ungkapnya.
Dia mencatat bahwa sekolah inklusi harus dilengkapi dengan komponen dan fasilitas pendukung, termasuk peralatan bantu serta aksesibilitas yang memudahkan anak-anak, dan guru pendamping.
“Mereka harus merasakan pendidikan inklusif, bukan hanya sebatas nama. Namun jangan sampai sekolahnya terlihat inklusif dengan fasilitas mumpuni, tetapi pembelajarannya masih reguler,” jelasnya.
Untuk membantu melengkapi sekolah inklusi, Komisi IV DPRD Kaltim berencana melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Tujuannya, untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan mendengarkan masukan tenaga pendidik.
“Kita juga ingin memahami kebutuhan unik siswa agar kedepannya dapat merancang strategi pendukung yang lebih efektif dan inklusif,” tegasnya.
Hasil kunjungan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut sekolah inklusi di Bumi Etam. Nanti, pihaknya akan melaporkannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
“Kami akan melaporkan temuan kunjungan ini agar dapat diproses lebih lanjut dalam pengembangan sekolah inklusi,” tuturnya.
Sebagai usulan tambahan, wanita kelahiran 1963 ini mendorong Universitas Mulawarman untuk membuka jurusan khusus yang melatih tenaga terapis dan guru inklusi di Kaltim.
Ini dianggap Puji Setyowati sebagai langkah penting mengingat masih kurangnya tenaga pendidik untuk anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Kaltim.
“Semoga ini bisa mendukung peningkatan dan meningkatkan sekolah inklusi di Kaltim, yang nantinya akan berdampak pada anak-anak berkebutuhan khusus,” paparnya.(RL/ADV)