Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Puji Setyowati,

PERSPEKTIF.INFO,(Samarinda)- Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati, menggarisbawahi urgensi penguatan sekolah inklusi dalam upayanya mewujudkan sistem pendidikan yang lebih inklusif.

Menurutnya, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Bumi Etam perlu fokus pada peningkatan fasilitas dan penyediaan peralatan di sekolah inklusi guna mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Ia menegaskan, memperkuat sekolah inklusi yang sudah ada akan menjadi langkah paling efektif daripada pembangunan sekolah baru. Karena, akan memakan banyak waktu apabila membangun sekolah baru.

“Lebih baik sekolah inklusi yang sudah ada diperkuat dulu. Karena Pendidikan bagi setiap anak itu tidak bisa ditunda lagi. Pendidikan bisa saja berubah setiap harinya,” ungkapnya.

Dengan mengembangkan dan meningkatkan lebih banyak sekolah inklusi, ia berharap agar Provinsi Kaltim bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah dan mendukung semua siswa, tanpa memandang disabilitas mereka.

Tentunya, langkah ini dirasa akan membantu mengurangi stigma terhadap disabilitas dan menciptakan integrasi sosial yang lebih baik di tengah masyarakat.

Politikus Demokrat itu sangat berkomitmen untuk terus mengawasi dan memberikan dukungan terhadap perkembangan sekolah inklusi di Bumi Etan. Ia ingin memastikan anak-anak kebutuhan khusus mendapatkan pendidikan setara dan tidak terpinggirkan.

“Saya akan memberikan dukungan penuh. Akan tetapi, saya harap pemerintah juga bisa memberikan dukungan dan fasilitas memadai bagi anak-anak penyandang disabilitas, agar mereka bisa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar,” jelasnya.

Untuk diketahui, sekolah inklusi merupakan wadah/tempat pendidikan yang menerima dan memberikan pelayanan khusus kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti autis, tunarungu, tunanetra, cacat fisik, dan lainnya, bersama dengan anak-anak normal.

“Semoga upaya penguatan ini membawa perubahan positif dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif di Kaltim,” harapnya.(RL/ADV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *