Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda, izinkan kami dari Pemuda Tani Indonesia – Kutai Kartanegara memberikan sedikit pandangan dan gagasan terkait Kepemimpinan Kaltim ke depan.
Pemilu Presiden dan Legislatif serentak pada tahun 2024 sudah terlaksana secara nasional, dan Presiden – Wakil Presiden serta anggota legislatif dari tingkat nasional, provinsi hingga kabupaten/kota yang baru sudah di lantik, kita berharap hal ini akan membawa semangat baru yang bertujuan untuk membawa roda pembangunan Indonesia menjadi lebih cepat di segala sektor sehingga tercipta kemajuan bangsa Indonesia yang merata, tanpa lagi ada ketidakadilan dalam bentuk wilayah Jawa – Non Jawa maupun Pusat dan Daerah, serta terwujudnya swasembada pangan dan energi, serta visi Indonesia Emas di tahun 2045 dan menjadi kekuatan ekonomi 4 besar di dunia di tahun 2050.
Dan tidak lama berselang setelah selesai nya kontestasi politik nasional tersebut beberapa bulan kemudian akan dilanjutkan pada pertarungan politik untuk memperebutkan kepemimpinan kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota secara serentak, tidak terkecuali provinsi maupun kabupaten/kota di Kalimantan Timur, yang estimasi pelaksanaannya dijadwalkan 27 November tahun 2024.
Maka dengan jarak antara pilpres-pileg yang dekat, maka atmosfer pertarungan kandidat siapa yang akan maju dan muncul sudah terasa, baik itu kandidat incumbent maupun pendatang baru, serta nama-nama tokoh muda dan tua di Kalimantan Timur pun kembali muncul, maka sekiranya kita perlu mencari format seperti apa yang perlu menjadi syarat utama untuk calon pemimpin masa depan Kalimantan Timur, baik itu di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Setidaknya ada beberapa tantangan kontemporer yang dihadapi oleh Kalimantan Timur, pertama adalah hantaman keras yang dirasakan oleh provinsi ini saat terjadi nya pandemik Covid 19 yang menyebabkan ekonomi Kaltim turun menjadi -3,10% pada tahun 2021, dan sempat naik kembali pasca Covid di angka 5,6% walau kemudian turun kembali di angka 2,4% di awal triwulan tahun 2022 akibat pertarungan geopolitik seperti perang Rusia – Ukraina maupun konflik kawasan di Timur Tengah antara negara-negara pendukung Israel maupun negara-negara pendukung Palestina yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga komoditas, walaupun hal ini secara tidak langsung adalah bless in disguise bagi Kalimantan Timur sebagai negara penghasil kekayaan sumber daya alam yang besar dengan naiknya pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas maupun Batubara yang kembali menggerek naik pertumbuhan Kalimantan Timur di tahun 2023 menjadi tumbuh 6,22%.
Jika berbicara Kaltim, maka kekayaan SDA tidak akan pernah lepas dari provinsi ini, bisa di lihat dari porsi ekspor Kaltim sebesar 90% lebih berupa golongan barang bahan bakar dan mineral, meliputi: Gas alam cair/LNG, Minyak dan Gas bumi, serta batu bara (BPS Kaltim: 2014).
Maka sekiranya kita perlu mencari pemimpin Kaltim dengan format masa depan, yaitu format Kaltim pasca era kekayaan alam yang tidak terbarukan (migas dan mineral-tambang), serta pemimpin yang bisa membawa Kaltim siap bertarung di era komunitas ekonomi regional seperti ASEAN, maupun pertarungan organisasi geopolitik dan ekonomi politik level dunia seperti BRICS dan OECD dan tentu tidak tertinggal dengan perkembangan IKN Nusantara dan tantangan global yang lain.
Selain itu, pemimpin masa depan Kaltim diharapkan mampu memperkuat kekuatan di Kalimantan Timur untuk bisa berkiprah dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Kaltim itu sendiri di level nasional agar kekayaan SDA yang ada bisa dimaksimalkan untuk persiapan dalam menyongsong tantangan yang semakin besar, belum lagi konflik antar negara-negara blok barat dan timur yang diprediksi oleh Presiden Prabowo Subianto akan menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber bahan pangan dan energi, sehingga Kaltim harus siap bertransformasi untuk menjawab tantangan itu dengan tidak hanya menjadi lumbung energi nasional melainkan juga menjadi lumbung pangan nasional dengan memanfaatkan area lahan yang luas di Kalimantan Timur sebagai pusat kawasan pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan lain – lain.
Selain itu pemimpin masa depan Kaltim diharapkan mampu mendorong peranan pemuda Kalimantan Timur untuk bisa berkontribusi dan bersinergi secara nyata, agar daya fokus pemerintahan kelak bisa betul-betul bekerja optimal dan progresif karena kekuatan pemuda akan menambah daya gedor percepatan pembangunan Kalimantan Timur. (*)