PERSPEKTIF.INFO,(Samarinda)- Salehuddin, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memaparkan bahwa Indonesia perlu bangkit dan membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung ketahanan farmasi nasional.
Menurutnya, kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan industri farmasi lokal perlu diperluas sebagai langkah awal untuk mewujudkannya.
“Transformasi kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ungkapnya.
Harapannya, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada impor obat dan meningkatkan kedaulatan dalam penyediaan obat-obatan kritis.
“Maka dari itu, transformasi kesehatan harus dilakukan untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat yang aman dan berkualitas, memenuhi kebutuhan obat, melindungi kesehatan masyarakat dan mendukung ketahanan farmasi nasional,” terangnya.
Dia menekankan pihak berwenang juga perlu menciptakan kebijakan yang mendukung industri farmasi dalam negeri.
Langkah ini diharapkan Politikus Golkar itu, tidak hanya meningkatkan ketersediaan obat-esensial, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Pemerintah perlu melakukan terobosan agar proses fabrikasi obat-obat penting dapat dilakukan di dalam negeri, termasuk produksi bahan bakunya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, ia berpendapat bahwa Indonesia harusnya tidak mengandalkan obat impor dari luar negeri saja. Namun, Indonesia bisa memanfaatkan potensi obat tradisional seperti jamu, yang sudah terbukti khasiatnya.
“Jamu bisa membantu masyarakat kita, terutama petani yang bergerak dalam bidang apotek kultural atau herbal,” tegasnya.(RL/ADV)