Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)

WISATA DANAU : Jembatan Dermaga dengan gazebo segitiga melengkapi danau yang dikelola sejak 2020 ini

PERSPEKTIF.INFO (TENGGARONG) – Kolam bekas tambang batu bara PT Gempita Bumi Persada (GBP) di Kota Bangun III (SP 3) Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara, bertransformasi menjadi kawasan wisata Danau Kumbara.

Kepala Desa Kota Bangun III Lilik Hendrawanto mengatakan, kolam eks tambang batu bara itu sudah sejak 2016 diserahkan kepada pemerintah desa. “Komitmen mengelola danau ini sekitar 2020 bertepatan program pariwisata skala desa, lalu dibentuk kelompok sadar wisata,” ucapnya.

Pendapatan tiket dan jasa wisata danau ini dikelola Bumdes. Arah konsepnya ekowisata danau. “Event show yang akan digelar seperti musik/grup band hingga lomba mewarnai,” ujarnya.

Pada 2023 fokus lanjutan pembangunan mengarah ke jembatan dermaga (papan kayu ulin) di atas danau. “Anggaran pembangunan jembatan ulin ini dari alokasi Dana Desa yang bersumber dari pemerintah pusat,” jelas Lilik.

Danau yang memiliki luas sekitar 1,5 hektar ini juga menjadi kawasan cadangan ikan endemik Sungai Mahakam. “Cadangan ikan di kolam ini sengaja kami lestarikan. Menjadi objek wisata bahkan menjadi sistem penyangga penelitian,” tuturnya.

Lilik memandang, area bekas tambang merupakan potensi untuk masa depan bila dapat dijadikan kawasan ekowisata, dengan area yang cukup luas dan bisa saja kedepannya menjadi kota wisata, budaya dan lingkungan hidup. “Kami memiliki rencana 5-10 kedepan kawasan danau ini menjadi taman Kehati (taman keanekaragaman hayati) yang memiliki fungsi konservasi,” tambahnya.

Sumber daya alam (batu bara) yang di ambil dari perut bumi (Sp3) biar lah menjadi masa lalu dari pola pembangunan yang terlalu mengeksploitasi sumber daya alam. “Saat ini Pokdarwis sebagai agen pengayaan sumber daya, menjadi garda di depan memulihkan kolam eks tambang batu bara ini. Ini jawaban dari kolam eks tambang yang terkelola dari sisa penambangan masa lalu.”

Pokdawis diharapkan dapat mendorong berkembangnya model pembangunan di kawasan bekas tambang yang berkawasan lingkungan dan menjadi sarana bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini lanjut Lilik, di Sp3 sudah nihil dari perizinan tambang batu bara maupun perkebunan kelapa sawit. “Tapi tak masalah masa saat ini waktunya membangun kembali ekosistem di sekitar danau. Menanam pohon-pohon dan dikembangbiakan (arboretum). Sebagai tempat penelitian dan pendidikan,” tutup Lilik. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *