Berita Terbaru

Survei Terbaru Charta Politika, Pasangan Edi-Rendi Kokoh di Posisi Pertama Jelang Pilkada Kukar Mahfud MD: Putusan MK Lebih Tinggi dari Peraturan KPU, Otomatis Gugurkan Putusan MA TIM KUASA HUKUM EDI -RENDI Tanggapi masalah Video Narasi Putusan MK

foto; Dendy Irwan Fahriza

TENGGARONG – Sejumlah fasilitas diberikan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bagi santri lulusan Program 1 Desa 1 Hafidz. Diantaranya beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) dan Institut Ilmu Quran (IIQ) di Jakarta.

Sejak dijalankan pada 2021 lalu, program 1 Desa 1 Hafidz sudah mencetak lulusan tiga generasi. Diantara ratusan santri, ada beberapa orang yang tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza mengatakan, santri yang tidak berminat melanjutkan ke perguruan tinggi akan direkomendasikan mengikuti seleksi Baitul Quran Idaman (BQI) agar bisa membuka Rumah Quran. Setiap bulannya, mereka mendapat insentif dari pemerintah sebesar satu juta rupiah.

“Dari 3 generasi yang sudah lulus, kurang lebih 20 orang sudah membuka rumah Quran yang tersebar di 18 kecamatan. Tapi itu masih gabungan, artinya ada lulusan dari program 1 Desa 1 Hafidz dan Dai Masuk Desa,” ucap Dendy, Kamis (2/11/2023).

Dari pemetaan lulusan yang ada. Mayoritas didominasi daerah pesisir seperti Muara Badak hingga Marangkayu. Sedangkan daerah hulu masih minim, seperti Kecamatan Kembang Janggut dan Tabang. Mengatasi persoalan ini, pemerintah telah membuat strategi yakni santri di daerah hulu yang ingin membuka Rumah Quran akan dimintai surat peryataan siap untuk ditempatkan di dua kecamatan tersebut.

“Alhamdulillah program ini sesuai harapan kita. Setiap safari subuh pak bupati itu, yang jadi Imamnya santri lulusan 1 Desa 1 Hafidz dan jadi tausiahnya dari program Dai Masuk Desa,” tandasnya. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *