Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)

TENGGARONG-Titik api atau hotspot mengalami penurunan di Kutai Kartanegara. Secara umum di wilayah Provinsi, titik api mengalami penurunan termasuk di Kukar. Per Jumat 27 Oktober 2023, dari data hot spot web Sipongi+ Karhutla Monitoring Sistem menurut data satelit Nasa-SNPP hanya terdapat 3 titik panas yang tersebar disejumlah wilayah Kukar (Desa Menamang Kiri, Desa Saliki dan Desa Handil Terusan). Sedangkan total titik api di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim berjumlah 35 titik. Turunnya titik hot spot belakangan ini karena curah hujan mulai meningkat.

Jika dipantau pada sateliy Nasa-SNPP (Sipongi+) pada hari dan tanggal yang sama pada Agustus lalu terdapat 117 titik hotspot (label kuning/sedang) dan 1 (label merah/tinggi). Jadi pihaknya mengimbau agar semua pihak tetap waspada atas potensi terjadinya kebakaran hutan lahan (Karhutla). Hal ini dikatakan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin. Politikus muda asal PDI Perjuangan itu meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya Karhutla. Menurutnya, musim maupun tidaknya musim kemarau, semua pihak tetap harus menjaga agar kejadian Karhutla tidak terjadi.

“Walaupun ada penurunan titik panas, semua pihak termasuk masyarakat agar tidak teledor hingga mengakibatkan Karhutla,” ungkapnya. 

Rendi mengaku pihaknya juga selalu memantau perkembangan terkini terkait dengan jumlah titik panas. Menurutnya, dengan mengetahui jumlah titik panas yang muncul di wilayah Kukar, dapat segera dilakukan upaya-upaya antisipasi agar Karhutla tidak sampai terjadi.

“Tentu, ini penting agar sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan,” imbuhnya. Selain itu, ia juga meminta seluruh masyarakat agar tetap melakukan penghematan terhadap penggunaan air bersih.

“Walaupun beberapa kali ada hujan, tapi kami tetap mengimbau agar masyarakat melakukan penghematan air, karena kita belum benar-benar keluar dari musim kemarau,” pungkasnya. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *