Berita Terbaru

Muhammad Dudi Hari Saputra Resmi Nahkodai DPC PTI Kukar Ketua Farida : TMMD ke 122 Bagian Penting Pembangunan Desa, (Panjang Jalan 3200 Meter, Jembatan 12 Unit = 3,1 Miliar) Junaidi Resmi Ditetapkan Ketua DPRD Kukar (2024-2029)

PERSPEKTIF.INFO (TENGGARONG) – Penanganan kebakaran hutan dan lahan sedari dini sebelum api meluas bisa dilakukan dengan beragam cara. Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah melalui pelibatan masyarakat secara aktif melalui peternakan lebah. Sebab, peternak lebah menjadi agen penting dalam menjaga lingkungan hutan. Lebah memiliki kepekaan terhadap asap, sehingga bisa menjadi penjaga alam yang efektif.

“Pemberdayaan masyarakat, seperti peternak lebah, dapat menjadi solusi kreatif untuk mengatasi kebakaran hutan. Dengan menciptakan pasar yang stabil, pemerintah dapat memotivasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam melindungi lingkungan,” ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kukar Syarifuddin.

Dengan potensi ini, Pemerintah dapat memberdayakan peternak lebah dengan memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk peralatan, tetapi juga dengan menciptakan pasar yang stabil melalui konsep captive market, serta pemerintah dapat memberikan dukungan dengan cara membeli hasil produksi peternak lebah, seperti madu.

“Hal seperti ini perlu terobosan-terobosan, kreativitas dari para pejabat kita. Tidak mengandalkan APBD tetapi dengan (pemenuhan) kebutuhan minuman sehat (madu yang juga bisa) terpenuhi (untuk) menjaga lingkungan hidup bisa terjaga. Karena masyarakat terpedaya akan peternak lebah ada yang membeli yang disebut dengan captive market,” terangnya.

Dirinya menambahkan, menggabungkan kebutuhan akan minuman sehat dan perlindungan lingkungan, adalah sebuah terobosan yang diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan dalam pencegahan kebakaran hutan. Adanya dukungan dari masyarakat melalui pembelian produk seperti madu lebah, dapat menjadi alat yang efektif untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan sumber pendapatan masyarakat.

“Kita dorong juga pemberdayaan masyarakat untuk bisa menjaga supaya tidak terjadi alih fungsi lahan dari lahan gambut menjadi perkebunan sawit. Pemerintah harusnya melalui KLHK dan Kementerian Pertanian itu bisa membina untuk bisa mengembangkan para petani ternak lebah untuk bisa menghasilkan madu dan pemerintah bisa sebagai offtaker untuk mengambil hasil madu yang dihasilkan oleh mereka,” ujar Politisi PAN ini.

Karena itu, ia mendorong Pemerintah untuk menciptakan nomenklatur yang tepat dan ketat dalam regulasi sebagai langkah krusial mendukung terwujudnya konsep captive market tersebut. Menurutnya Inisiatif ini, jika diimplementasikan dengan baik, memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko kebakaran hutan, menjaga keberlanjutan lahan gambut, dan mencegah alih fungsi lahan yang dapat merugikan lingkungan, pungkasnya. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *